Kamis, 21 Juni 2012

* Perawan yang Ternoda

Dahulu dia begitu ceria
 

Mengepak sayap menebar senyum
 

Paling indah diantara bunga-bunga
 

Tak ada yang menandingi walau sekuntum
 

Kini dia menyimpan diri dalam gelap
 

Saat sayapnya ternoda
 

Karena beringasnya dunia
 

Karena banyaknya bunga yang berduri
 

Air matanya menetes pedih
 

Kaki-kakinya mengais
 

Mencoba mencabut sayapnya
 

Agar pergi juga semua noda
 

Namun apa daya
 

Noda itu noda abadi
 

Noda yang akan membekas selamanya
 

Noda pertanda dia hina
 

Setelah hilang keperawanannya